Jumat, 30 November 2012

Petualang! Kuperkenalkan Sahabatmu, Daihatsu Terios


Hei petualang, pasti pada tahu kan mobil Daihatsu Terios? Adakah yang nggak kepengen untuk punya mobil ini? Selain keren untuk melaju di jalanan, ternyata mobil yang satu ini juga sangat kuat dalam medan yang menantang sekalipun, sehingga sangat cocok untukmu, petualang sejati. Nggak percaya? Buktinya, sejak tanggal 10 Oktober 2012 hingga tanggal 24 Oktober 2012 yang lalu, dari Jakarta hingga  titik Nol Kilometer di Sabang, petualangan Terios 7-Wonders digelar, dengan tim petualang berjumlah 10 orang, menjelajahi keindahan alam pulau Sumatera dengan tiga unit Daihatsu Terios TX-AT (2 unit) dan Terios MT (1 unit). Rentang perjalanan tak tanggung-tanggung, tidak kurang dari 3.300km, sebagai bentuk uji performa Daihatsu Terios dengan beragam medan jalan, sekaligus membuktikan Daihatsu Terios sebagai SUV sejati, sebagai Sahabat Petualang sejati.

Start!
Sepanjang perjalanan ini, terdapat tujuh spot produsen kopi yang menjadi bagian dari kekayaan alam dan budaya Indonesia. Dalam petualangan Daihatsu Terios 7-Wonders kali ini, Daihatsu ingin mewartakan bahwa Daihatsu sangatlah peduli akan segala bentuk potensi alam Indonesia tercinta. 
Dalam perjalannya, juga dilakukan aktivitas Corporate Social Responsibility  atau  dengan memberikan bantuan kepada Posyandu binaan dan usaha mikro kecil dan menengah di wilayah Bengkulu dan Medan.

Menikmati keindahan Sumatera
Di hari pertama, tim menempuh jarak hingga 567 km dari Jakarta menuju Liwa. Liwa merupakan jalur strategis yang menghubungkan tiga wilayah provinsi, yaitu Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Perjalanan yang didominasi oleh jalan yang berliku dengan tanjakan yang terjal, merupakan tantangan awal yang dihadapi oleh Daihatsu Terios beserta tim 7-Wonders. 
Melalui pelabuhan Merak-Bakauheni, tim Berangkat pada dini hari jam 23.00, dan sampai di ujung pulau Sumatera pada pagi hari. Kondisi jalan yang mulus menghasilkan kecepatan maksimal 120 km/jam dengan mudah dicapai. Namun, menjelang kota Lampung, karena lalu-lintas lumayan padat, kecepatan diturunkan rata-rata hingga 40 km/jam. 
Dari kota Lampung tim bergerak menuju Liwa, Lampung Barat. Liwa merupakan wilayah pegunungan dengan ragam jalan yang didominasi oleh tikungan pendek disertai oleh tanjakan terjal. Kondisi jalan inilah yang menuntut tim untuk pandai-pandai melakukan perpindahan transmisi. Tentu saja, jalanan seperti ini bukan halangan untuk Daihatsu Terios
Sampai di kota Liwa tepat pukul 17.00, tim menuju target pemberhentian selanjutnya yaitu Danau Ranau, Danau terbesar kedua di Pulau Sumatera, sekitar 25 km dari kota Liwa. Di Danau, tim beristirahat melepas lelah, dan Kopi Luwak khas Liwa menjadi santapan pertama di pagi buta.

Jalan sempit, bukan halangan
Hari ketiga, setelah menjalankan ibadah Sholat Jumat, tim melanjutkan ke kota Lahat dan sampai disana sekitar pukul 20.00 WIB, disambut langsung orang nomor satu di Lahat, H Saifudin Aswari Riva'i SE. Dan ternyata, mobil dinas beliau dengan plat nomor BG 1 E, adalah Daihatsu Terios. Luar biasa. 
Pukul 12.40 WIB, saat tim 7 Wonders melanjutkan perjalanan menuju kota Pagaralam. Jalanan mulai berkelok-kelok bahkan disertai dengan tanjakan terjal. Walaupun penuh dengan penumpang dan barang bawaan, ternyata ketiga Terios ini dengan mudahnya mengatasi tantangan jalanan ini. Nggak heran kan?
Pagaralam berada kurang lebih 1.000 m dpl, dan disebut-sebut menjadi daerah penghasil kopi terbesar di Sumatera. Tentu, tim tidak melewatkan kesempatan ini untuk mencicipi Kopi Pagaralam sembari beristirahat untuk hari esok.

Sungai kecil, masalah kecil
Hari berikutnya, tim bergerak menuju lokasi tempat makan siang. Jalan yang dilalui lumayan kecil dan sedikit light off-road. Untuk mencapai lokasi yang dimaksud tim 7Wonders harus membawa Terios menyeberang sungai kecil. Ground clearence yang tinggi tentu saja tak akan menyebabkan masalah melewati sungai kecil itu. 
Usai santap siang di pinggir Sungai, tim 7Wonders langsung menuju Kabupaten Empat Lawang (Tebing Tinggi) untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kopi di Empat Lawang yang bahkan menjadi maskot di Kabupaten itu, sekaligus bermalam di rumah dinas bupati Empat Lawang. 

Hari pun  berganti, diawali dengan menikmati berbagai kerajinan di showroom kawo yang berada persis di depan Puri Emass, nama rumah dinas yang tim tempati. Disana, ada berbagai kerajinan dari batang maupun daun kopi, sebagai bukti bahwa manfaat kopi benar-benar dimaksimalkan oleh masyarakat disana.
Petualangan seru kembali dilanjutkan menuju ke Curup – salah satu sentra penghasil kopi di daerah Bengkulu melalui Kepahiang. Jalanan berkelok-kelok, naik dan turun, sepi namun sempit. Dengan mesin Terios, kapasitas 1.500 cc, jelas bukan halangan bahkan saat beberapa kali terjeblos di lubang jalan. Akselerasi di tanjakan maupun ketika menyalip kendaraan di depannya tetap terasa bertenaga.
Dan pukul 18.30, tim berhasil mencapai Bengkulu.

Pantai panjang Bengkulu
Berganti hari, tim mengikuti acara CSR berupa penyerahan bantuan untuk Posyandu dan juga UKM. Ini adalah bukti kepeduliaan Daihatsu kepada masyarakat. Bener-bener patut diacungi jempol!
Setelah acara selesai, tim melanjutkan dengan mengunjungi berbagai obyek wisata yang ada, diantaranya rumah pribadi Ibu Fatmawati Soekarno Putri juga rumah pengasingan Bung Karno di sekitar 1940-an. Daihatsu juga menghargai sejarah. Wow!

Menyisiri Pantai barat
Pagi menjelang, petualangan dilanjutkan melalui rute pantai barat. Tikungan-tikungan yang ada lebih tajam daripada jalur sebelumnya. Tim keluar dari hotel di Bengkulu sekitar pukul 7 pagi dan ternyata baru bisa merapat di tugu Jam Gadang- Bukittinggi tepat pukul 12 malam. Total waktu 18 jam dilalui dengan berkendara, menunjukkan performa Terios yang tiada duanya.

Siang hari tim baru mulai melanjutkan perjalanan menuju perkebunan kopi rakyat di Desa Sambang Banyak Jae Ulu Pungud, Mandailing Natal, karena kelelahan akibat perjalanan 18 jam sebelumnya. Desa ini berada di ketinggian 1.200 m dpl. Dari jalan raya, tim harus menempuh perjalanan kurang lebih 25 Km dan masuk  ke arah pedalaman. Jalan beraspal namun lumayan sempit. Sampai di desa, untuk beberapa saat tim mempelajari jenis kopi yang ada di desa ini. 
Setelah puas, tim menuju desa paling ujung. Jalan berganti jalanan makadam dan tanah. Off-road time! Hujan deras yang sempat turun membuat tanah jadi becek. Dan tentu, saatnya menguji Terios sebagai mobil sahabat para petualang! Ground clearence Terios teruji dan tak mudah mentok. Sementara performa girboks matik dan juga mesin 1.500 VVTI ok juga. Off-road bukan masalah. Hari itu pun tim akhiri dengan menginap di Mandhelig Natal sekitar pukul 9 malam.

Jalan boleh rusak, namun tak akan merusak sang sahabat
Pukul 08.00 pagi, tim melanjutkan perjalanan, namun tak banyak yang dilakukan, karena perjalanan yang jauh dan melelahkan. Tim 7Wonders fokus untuk segera sampai di Medan karena keesokan harinya ada aktivitas CSR disana.
Jalanan sepanjang Mandailing Natal – Tarutung kondisinya tak stabil. Sebagian mulus sebagian lagi rusak parah karena perbaikan jalan yang belum juga selesai. Kerusakan jalan ini membuat perjalanan agak terhambat. Jalanan tanah berbatu lagi-lagi menguji ketangguhan suspensi Terios. Dan hasilnya pasti, ketangguhan dijamin!

Di Medan, tim menghabiskan waktu selama 2 malam untuk memulihkan stamina, juga melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility. Bener-bener jiwa sosial yang tinggi dari Daihatsu.

Perjalanan tim 7Wonders kini mulai memasuki etape terakhir yaitu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Seusai check out dari Hotel Santika Medan – tepat pukul 13.00 WIB, tiga Terios pun segera bergerak. Jarak sekitar 200 km pun tak terasa jauh karena jalanan yang mulus. Tim masuk kota Sabang sekitar pukul 18.30 WIB, lanjut untuk makan malam dan beristirahat.

Kabutpun tak bisa menutupi kegagahannya
Esok harinya, tim berangkat menuju Takengon ketika jam menunjukkan pukul 7 pagi. Kota Takengon adalah persinggahan terakhir tim 7Wonders dalam mengeksplorasi 7 tempat penghasil kopi di Pulau Sumatera. Menjelang masuk Takengon, komunitas jip dari Gayo sudah menunggu untuk mengawal 3 Terios mencicipi trek light off-road bukit Oregon. Kemampuan Terios lagi-lagi dibuktikan di sini. Kenyamanan juga ketangguhan Terios terbukti andal. Melewati trek tanah berbatu dengan beragam kontur, tentu saja tak ada kendala. 
Sampai di Takengon, tim tentu mempelajari kekayaan kopi disana. Dan setelah puas, kembali melanjutkan perjalanan menuju Banda Aceh, hingga pukul 23.30 WIB

Setelah beristirahat semalam di Banda Aceh, tim langsung menuju pelabuhan ferry Ulee Lheue. Sampai di pelabuhan ferry Balohan – Sabang sekitar pukul 11 siang, tim segera menuju kota Sabang. Tanpa menunggu waktu lama, 3 Terios langsung dibawa menuju tujuan akhir perjalanan panjang ini. 

Finish!
Daann rangkaian perjalanan panjang tim Terios 7-Wonders sepanjang 3.657 km selama 15 hari berakhir di tugu “Nol” Kilometer tepat pukul 12.48 WIB. 
"Selamat! Terima kasih tim Terios 7-Wonders sudah berhasil mennyelesaikan seluruh etape perjalanan panjang ini tanpa ada kendala berarti. Terbukti Terios adalah SUV yang tangguh!” 
Itulah komentar Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT ADM, sekaligus menegaskan betapa tangguhnya Daihatsu Terios ini.

Jadi para petualang, masih ragukah kamu dengannya? Lekas bersahabatlah dengannya, Daihatsu Terios. Ia akan menjadi sahabatmu sepanjang waktu.

Referensi:
http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/news/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar